Friday, November 13, 2015

Persiapan KKN 2014: Hari Keberangkatan

Kalau kemarin aku udah cerita gimana riweuhnya belanja KKN, kali ini aku mau cerita soal hari keberangkatan menuju pondokan KKN tercinta.

Soal packing... Waktu itu aku packingnya standar banget-nget. Ya pokoknya apa yang bisa aku angkut, angkut aja...

Pagi itu, Sabtu 20 Desember 2014, semua anak yang ikut KKN wajib ikut semacam upacara pelepasan dari kampus di Realino. Di jadwalnya tertulis semua anak harus siap jam 06.30 dan kalo enggak, bakal kena sanksi sekelompok. Kesimpulannya? JANGAN PERCAYA GAES. Logikanya sih, masa iya sekian ratus anak dengan segala bawaannya bisa siap jam 06.30 pagi? Dan kenyataannya upacaranya molor sampai jam 9. Dan nggak ada sanksi apapun buat yang dateng sekitaran jam 7 atau jam 8. Termasuk aku. Padahal sehari sebelumnya saking takutnya kena sanksi, aku sama temen-temen sekelompokku janjian mau datang jam 6 pagi. Janji itu tinggal kenangan...

Soal pengangkutan barang, kebetulan kampus menyediakan 2 buah truk, 1 truk untuk 1 desa, dan setiap anak boleh menaruh barangnya di truk tersebut. Oh iya balik lagi ke packing (yee... ujung ujungnya ngomongin masalah packing juga kan ya), aku saranin buat kalian untuk melabeli setiap tas, barang besar atau kontainer yang mau kalian masukin ke truk dengan nama, nomor HP, nomor kelompok, prodi dan lokasi dusun kalian. Gunanya? Ya bayangin aja, barang-barang ratusan anak tumplek brek di 1 truk. Bayangin aja. Belum nanti bongkarnya gimana. Pasti banyak yang tercecer atau ketuker atau parahnya nyasar ke desa tetangga.

Barang aku yang aku masukkin di truk adalah 1 kasur, 1 tas baju, 1 ember isinya logistik dan 1 tas isinya perintilan. Untuk magic com, aku titipin ke mobil mamanya temen sekelompokku, Oksa, yang dengan baik hatinya merelakan mobilnya dipakai untuk mengangkut barang-barang yang penting dan riskan kalau dimasukkan ke truk. Sedangkan untuk tas pribadi yang berisi barang penting dan sekiranya selalu dibutuhkan, aku bawa sendiri naik motor.

Soal angkut mengangkut barang, ada yang mau aku ceritain. Jadi kan dari rumah, karena aku berniat mau bawa motor ke lokasi KKN, barang-barang aku titipkan ke bapakku yang nyetir mobil sementara aku naik motor ke kampus. Entah gimana ceritanya, di kampus aku ga bisa menemukan mobil bapakku karena buanyak banget orang. Aku celingak-celinguk kesana kemari panik nyari bapakku karena barang-barang udah mulai diangkutin ke truk. Akhirnya aku nemu bapakku, jalan ke arahku dengan santainya. Pas aku tanya barang-barangku di mana, bapakku dengan santainya bilang kalau semuanya udah diangkut Alex, kormadusku (ketua kelompokku). Kemudian aku melayangkan pandangan ke arah truk. Orang yang ngangkutin barang-barang ke atas truk itu ternyata emang Alex, yang saking keringetannya kupikir adalah mas-mas yang punya truk. Kemudian bapakku dengan santainya nyeletuk, "Kayaknya karena Alex tadi tak suruh ngangkutin barang-barangmu, terus semua orang jadi nyuruh-nyuruh dia. Eh akhirnya dia ngangkutin semua barang..." Astaga. Aku cuma bisa menatap kormadusku yang berubah wujud jadi kuli panggul di atas truk dari kejauhan 

-semoga Alex ga baca blog ini-

Akhirnya setelah pengangkutan barang ke dalam truk kelar, dimulailah upacara pelepasan. Nggak ada yang menarik sih, yang paling menarik cuma pas nerbangin balon, udah itu aja. Kelompokku komplit sih ikut semua, kecuali Alex. Dia tepar di pinggir lapangan. Bentukannya udah nggak beda sama mas-mas gondes yang suka nyambi jadi kuli bangunan. Sadar itu kesalahan bapakku, akupun berinisiatif nawarin dia minum. Dia nolak sambil bingung sambil masang muka mikir. Mungkin dia mikir kenapa aku mendadak baik. Yah, semoga kamu nggak akan tau sampai akhir hayat ya.

Akhirnya keberangkatan di mulai. Aku bawa motor, tapi waktu itu belum berani naik motor jauh-jauh banget. Akhirnya aku minta tolong Ojan, temen sekelompokku buat naikin motorku dan aku tinggal bonceng aja. Ojan ini anaknya kurus, rambutnya kribo macam Edi Brokoli gitu. Ini pertama kalinya aku naik motor jauh banget dibonceng sama Ojan. Sempat terbersit kekhawatiran nanti sampai lokasi rambutku jadi kribo dan rambut Ojan jadi bob. Ga paham? Ya sudahlah...

Oh iya, kelak pas KKN, Ojan ini bakal merangkap jadi tukang ojekku lho. Tukang ojek terbaik hati sedunia #penting

Perjalanan sih lancar-lancar aja Puji Tuhan, walau sempat nyasar dikit. Soal gimana akhirnya kami tiba di desa Tegalrejo, tunggu cerita selanjutnya aja ya...



See you!
deapurie

No comments:

Post a Comment