Kita sering bertanya-tanya, tentang kemana garis perjalanan hidup membawa kita.
Sampai kita terlalu sibuk bertanya, alih-alih menjalaninya dengan percaya terhadap Yang Menggariskan.
Kadang, apa yang terjadi bukan yang kita mau.
Selalu, ada hal yang kita harapkan untuk terjadi, tetapi nyatanya tidak.
Seringnya, terjadilah seolah seperti yang kita mau, nyatanya tidak terjadi juga.
Seperti halnya ketika kita dipertemukan, dengan sosok lain yang kita harapkan untuk selalu ada. Ketika harapan untuk selalu ada itu kandas, bukan aneh ketika kita menanyakan, apa artinya perjumpaan yang lalu ketika perpisahan tiba lebih dulu sebelum kebersamaan berlalu?
Terkadang kita lupa, sesuatu terjadi tidak selalu untuk dijadikan. Mungkin, hanya untuk dialami.
Seperti halnya, ketika kita diijinkan untuk membuka pintu yang kita mau. Mencicipi beberapa langkah penuh rasa nyaman di dalamnya. Ketika langkah itu usai, dan kita harus kembali pulang, bukan aneh ketika kita menanyakan, untuk apa kemarin diijinkan merasa nyaman jika ternyata semua itu kembali lagi hanya menjadi angan?
Seringkali kita lupa, sesuatu terjadi tidak selalu untuk selamanya. Mungkin, hanya sementara.
Walau hanya mengalami, tapi pengalaman tak layak untuk disebut sekedar hanya.
Walau cuma sementara, tapi singkatnya waktu tak bisa diperhitungkan sebagai yang cuma-cuma.
Pengalaman yang sementara, bukan terjadi tanpa alasan.
Bahkan melupakannya pun tak semudah membalikkan telapak tangan.
No comments:
Post a Comment