Wednesday, April 10, 2013

Balada Noktah Merah Perkawinan

Buat yang pernah hidup di tahun 90an atau bahkan yang juga hanya numpang lewat sebentar menghabiskan masa kecil (seperti saya) pasti tau dong ya sinetron yang satu ini.. *muka antusias*
Ini nih, salah satu sinetron unggulan tahun 90an, Noktah Merah Perkawinan..
Sinetron ini tayang di sekitar pertengahan tanhun 90an, jaman saya masih playgroup atau TK kalo nggak salah. Jangan dikira mentang-mentang saya masih bertampang inosen terus saya nggak ngerti masalah sinetron-sinetronan yaaa... Beuh. Kayanya walaupun saya masih mungil nan imut-imut, jiwa buntil (baca : ibu2 centil) saya udah mulai keluar. Entah karena asuhan pembantu atau karena sering ditinggal ibu saya ke kantor atau karena memang naluri buntil saya udah terasah hebat, akhirnya saya pun kecanduan nonton sinetron ini. Bisakah masuk dalam bayangan anda begitu, anak umur 5 tahun hafal hampir semua adegan sinetron? Mungkin ini bakat terpendam saya. Kalau anak kecil yang lain berbakat menyanyi atau nari ballet, saya berbakat nonton sinetron.
Tapi dari sekian banyak sinetron yang saya tonton, sinetron inilah yang paling membekas di hati saya (yang kedua adalah Pernikahan Dini). Mungkin karena jalan ceritanya menarik, realistis, masuk akal dan relatif nggak berbusa-busa mungkin ya. Karakter ini jugalah yang dipunyai beberapa sinetron populer lainnya di era 90an, yang nggak dipunyai oleh sinetron-sinetron jaman sekarang.
Kalau mau dibandingkan, sinetron era 90an itu jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan sinetron jaman sekarang baik dari segi jalan cerita, konflik dan alur, pemilihan pemain, pesan moral, bahkan sampai ke make up para pemainnya segala yang jauh lebih natural dan tidak terlalu 'cantik' (ex : pembantu ya dibuat muka pembantu, nggak kaya sekarang, pembantu kok sama cantiknya sama anak majikan -.-)
Dan lagi-lagi. Walaupun sinetron era 90an kebanyakan oke-oke semua, tetep di hati saya Noktah Merah Perkawinan juaranya. Bahkan, tahun 1999, waktu dibuat sekuel Noktah Merah Perkawinan 2, saya tetap setia mengikuti. Tahun 2004an (kalau nggak salah) ketika sinetron ini dtayangkan ulang di ANTV, saya girang setengah mati. Mungkin karena pada saat itu saya sudah lebih besar (tetep aja sih masih SD) sehingga saya bisa menikmati ceritanya dengan penuh perasaan dan logika yang udah bisa diajak jalan *walaupun masih merangkak dan sering gagal paham. Tapi at least, saya bisa menikmati seluruh adegannya (termasuk tampar menampar) tidak lagi dengan tatapan lugu. Yang pasti udah lebih ngerti lah ya..
Noktah Merah perkawinan ini berkisah tentang rumah tangga Mas Pram (Cok Simbara) dengan Ambar (Ayu Azhari) yang telah dikaruniai dua anak, Bagas dan Ayu. Rumah tangga mereka berada di ambang kehancuran karena kemunduran perusahaan Pram yang meninggalkan banyak hutang *kalo enggak salah inget ya. Nggak tau gimana (baca : lupa), sepertinya kemunduran perusahaan itu berimbas ke masalah ekonomi rumah tangga sampai akhirnya Ambar kembali bekerja lagi sebagai model dan ditentang Pram karena alasan anak-anak. Akhirnya, mereka berdua resmi bercerai setelah seringkali berantem hebat. Nah, dari adegan berantem ini nih, yang paling saya inget, adegan dimana mereka masuk kamar, banting pintu, berdiri di pinggir ranjang, terus Pram menampar Ambar dan lalu (dapat dipastikan) Ambar akan bilang kurang lebih begini :
"Ayo mas, tampar! Tampar lagi.. tampar mas!! Tampaaaarr...!!"
"Lancang kamu Ambar!" (jadi inget kumisnya :p)
Hahahaha, *malah ketawa*. Memang sih, adegan ini sepertinya jadi adegan yang paling diinget sepanjang masa oleh semua pemirsa setia noktah merah perkawinan :) Selain adegan itu, adegan yang juga paling saya inget adalah ketika malam hari, hujan lebat dan Ambar kabur dari rumah sambil menggendong Ayu (apa Bagas ya? lupa deh). Adegan itu, entah kenapa terlihat oh-yeah-so-dramatis buat saya.
Nah, singkat cerita, Pram pun menikah lagi dengan Yulinar (Berliana Febrianti), seorang wanita yang digambarkan ala-ala Jawa (pasrah, nrimo, lemah lembut dan ayu) yang sangat berlawanan dengan Ambar yang meledak-ledak. Yulinar ini cemburu sama Pram yang sebetulnya masih cinta sama Ambar dan juga sebaliknya, Ambar sebetulnya masih cinta sama mantan suaminya itu. Walaupun Yulinar ini kalem lemah lembut, bukan berarti dia nggak bisa emosi dong. Sekalinya emosi, beuh, langsung bakar taplak dan alhasil Yulinar ikut kebakar gosong dan masuk rumah sakit. Ini nih, juga masuk memorable scene versi saya, dimana Yulinar dgn muka dan badannya yang gosong-gosong gimana gitu dilarikan ke RS pake brankar.
Ngomong-ngomong, ini nih rupa para pemainnya :

Memang sih, sinetron ini menghadirkan banyak adegan kekerasan rumah tangga alias KDRT. Tapi tenang, Tuhan melindungi anak kecil yang suka nonton sinetron sehingga saya nggak sampai terpengaruh atau bahkan trauma berat ala-ala depresi gitu. Tapi somehow, sinetron ini asli natural banget dan realistis. Nggak ada tuh adegan kecelakaan mobil berasap yang tiba2 pengemudinya masuk rumah sakit dgn kepala diperban dan tetep cantik. Yang ada ya Yulinar yang kebakaran, gosong beneran. Atau adegan amnesia ala-ala hilang ingatan terus tiba-tiba hidupnya berubah 180 derajat. Semuanya disini mengalir sengalir-ngalirnya sampai anak TK aja terhipnotis lho! :)
Bahkan disini juga sangat jelas tergambar bagaimana kehidupan rumah tangga yang hancur berantakan membawa banyak dampak negatif baik bagi yang menjalani atau bahkan anak-anaknya. Bener-bener banyak pesan moralnya, tidak seperti sinetron jaman sekarang yang ala-ala pepesan kosong.
Yang jelas masih saya simpan adalah soundtrack Noktah Merah Perkawinan yang mengharu biru dan mendayu-dayu menguras air mata. Saya setia banget kayanya tiap hari dengerin lagu itu. Mungkin kalau pacar saya tau, bisa ilfil dia :)

Ada noda dalam hidupku
Melukai relung hatiku
Telah aku ingkari buah hati sendiri
Ku tak tahu lagi
Semuanya telanjur terjadi
Semuanya tak bisa kuhindari lagi

Dulu cinta kupersembahkan
Untukmu sampai akhir zaman
Tapi kau telah ingkar
Semua jadi pudar
Cinta kita hancur
Tinggal puing terpendam terkubur
Dalam hati yang kini telah hancur
Karena...

Noktah merah perkawinan
Telah menghancurkan mahligai cinta
Dan juga buah hati kita

Kini hanya bisa menangis sendiri
Hanya bisa bercanda dalam sepi
Berat hati kita terdiam di sini
Hanya bisa bercanda dalam mimpi

1 comment:

  1. Hahahahahahaha, selalu ga habis pikir deh setiap baca ini :o
    Engga ilfil, cuma khawatir aja nanti anak kamu kaya gimana kalo mamanya ternyata punya masa kecil yg sangat dewasa :p
    Hihihihihihihihi, pasti pacarnya berjiwa besar deh bisa terima kamu seperti itu :p :p Semoga penyuka sinetron juga biar cocok bisa nonton bareng :p

    ReplyDelete