Tuesday, June 6, 2017

Tidak Semua yang Flirting Sedang Jatuh Cinta



Hal ter-menyakitkan bagi orang-orang yang sedang jatuh cinta, selain ditolak, adalah diberi harapan palsu.

Pertanyaan yang biasa terucap setelahnya adalah “Kenapa ada yang begitu tega memberi harapan palsu?”

Jawabannya, karena tidak semua yang flirting sedang jatuh cinta.

Harapan palsu adalah kosakata yang tercipta dari dalam benak yang ‘dikecewakan’. Bagaimana dengan yang dianggap ‘mengecewakan’? Apakah mereka betul sengaja menciptakan harapan palsu untuk diberikan kepada perasaan-perasaan yang sedang berharap? Buat apa?

Harapan palsu ada akibat ketidaksepakatan. Ketidaksepakatan antara yang (disangka) memberi harapan dan yang (merasa) diberi harapan. Jika ada kekecewaan, bukan mustahil sesungguhnya ada harapan yang dibebankan kepada seseorang secara semena-mena. Harapan yang kita bebankan tanpa ada kesepakatan, yang ketika timbul kekecewaan, kita kambing hitamkan menjadi harapan palsu.

Atau, mungkin saja harapan palsu itu sebetulnya adalah harapan yang tidak pernah diberikan, hanya ada dalam imajinasi yang berakhir kekecewaan.

Flirting, flinging, apapun namanya, seringkali menjadi sinyal tumpuan harapan. Nyatanya, tidak semua yang flirting sedang memberikan harapan. Harapan yang timbul karena jatuh cinta. Ya memang mereka tidak sedang jatuh cinta.

Ada yang flirting karena jenuh.
Jenuh dengan kehidupan percintaannya, jenuh dengan pasangannya yang mungkin tak lagi menarik di matanya.

Ada yang flirting demi pengakuan.
Pengakuan bahwa dirinya tak kehilangan pesona di mata yang lain, pengakuan bahwa dirinya masih cukup memikat hati, pengakuan bahwa dirinya masih layak dipertimbangkan.

Ada yang flirting untuk mencari sensasi.
Sensasi mengagumi dan dikagumi, sensasi merindukan dan dirindukan, sensasi menginginkan dan diinginkan, dan sebutlah macam-macam sensasi yang lainnya.

Ada yang flirting hanya supaya ingat rasanya.
Iya, hanya supaya ingat rasanya karena mungkin terakhir kali flirting sudah lama sekali, hingga akhirnya punya kesempatan flirting lagi entah karena memang ada kesempatannya atau mencuri-curi.

Ada yang flirting untuk meyakinkan dirinya sendiri.
Meyakinkan bahwa dirinya masih cantik, masih tampan, masih cukup muda, masih laku, masih boleh meningkatkan level kepercayaan dirinya.

Banyak alasan untuk flirting selain jatuh cinta.
Maka tak ada alasan untuk terus berharap karena flirting.

1 comment:

  1. Saya sangat senang membagikan kesaksian yang luar biasa ini tentang bagaimana saya mendapatkan kembali mantan saya dengan bantuan pria hebat bernama Ogbidi ini. dia memang seorang spell caster yang sangat kuat, saya terpisah dari suami saya dua tahun yang lalu karena ibu mertua saya. Terima kasih Tuhan telah menggunakan Dr. ogbidi untuk membawa kita kembali bersama untuk selamanya, suamiku sekarang mencintaiku lebih dari sebelumnya. Anda juga dapat menghubungi dokumen hebat ini untuk kesaksian Anda sendiri melalui email: ogbidihomeofsolution1@gmail.com atau whatsapp dia melalui: +2348052523829.
    Semoga Tuhan membantu Anda juga saat Anda menghubunginya. Terima kasih.

    ReplyDelete